Istilah
metode penelitian terdiri atas dua kata, yakni kata metode dan penelitian.
Menurut bahasa, metode sering diartikan cara. Dalam bahasa Arab, metode
diartikan thariqah yang berarti langkah-langkah strategis mempersiapkan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Jika dipahami dari asal kata bahasa Inggris, yaitu
method mempunyai pengertian yang lebih khusus, yakni cara yang tepat dan capat
dalam mengerjakan sesuatu. Karena secara etimologis metode diartikan sebagai
cara yang paling tepat dan cepat, maka ukuran kerja suatu metode harus
diperhitungkan secara ilmiah. Oleh karena itu, suatu metode senantiasa hasil
eksperimen yang telah teruji.
Selanjutnya
kata tepat dan cepat ini sering diungkapkan dengan istilah efektif dan efisien.
Maka metode penelitian dipahami sebagai cara yang paling efektif dan efisien
dalam melakukan penelitian sesuai dengan masalah yang dikaji. Penelitian yang
efektif dan efisien artinya penelitian tersebut dapat difahami dan tidak
memerlukan waktu dan tenaga yang banyak.
Adapun
pengertian penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang
dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan
dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental, interaktif maupun non
interaktif. Penelitian adalah upaya yang sistematik untuk mencari jawaban atas
suatu masalah. Jawaban yang dicari tersebut bisa jawaban yang abstrak dan umum
atau yang kongkret atau spesifik.
Maka
dengan demikian metode penelitian dapat dipahami sebagai tata cara bagaimana
suatu penelitian dilaksanakan. Sementara itu, Sugiyono mendefinisikan metode
penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Selanjutnya dalam pengertian yang luas, Sugiyono menjelaskan bahwa
metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid,
dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan
tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan,
dan mengantisipasi masalah. Dalam pengertian yang lain Nana Syaodih Sukmadinata
mendefinisikan metode penelitian sebagai
rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh
asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan
dan isu-isu yang dihadapi.
A. Jenis-Jenis Metode Penelitian
1. Metode Sejarah
Penelitan
sejarah bertujuan untuk merekontruksi masa lalu secara sistematis dan objektif,
dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan
bukti-bukti yang menjelaskan fakta untuk memperoleh kesimpulan yang kuat.
Penelitian
sejarah adalah upaya mensistematiskan fakta dan data masa lalu melalui
pembuktian, penafsiiran, generalisasi, dan juga penjelasan data melalui kritik
eksternal dan internal. Dengan kritik eksternal, diharapkan hasil penelitian sejarah
teruji dari sisi keautentikan atau keaslian data yang digunakannya. Sedangkan
dengan kritik internal, diharapkan hasil penelitian sejarah teruji kebenaran,
keakuratan dan kerelevanan isis data tersebut untuk ditafsirkan dan dijelaskan.
Dengan demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian kritis
terhadap keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dengan
menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah
serta interpretasi dari sumber-sumber tersebut.
Secara
umum penelitian sejarah dapat dilakukan dengan berbagai jenis studi,
diantaranya adalah:
a. Studi komparatif historik
Penelitian
ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan perbandingan lebih dari suatu fakta
(fenomena) dalam rentang waktu dan tempat tertentu. Analisis historis untuk
menggambarkan kronologi perkembangan sedangkan analisis komparatif diperlukan
untuk menggambarkan nilai perbandingan fakta tersebut. contoh penelitian
tentang pertumbuhan dan perkembangan madrasah dan sekolah di indonesia tahun
1900-1950, dapat menggunakan studi jenis komparatif historik ini.
b. Studi legal atau yuridik
Biasanya
ditujukan untuk mengganbarkan proses lahirnya sebuah keputusan (hukum),
direspon dan ditanggapi, disosialisasikan dan bagaimana keputusan (hukum)
tersebut dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Contoh penelitian tentang
produk-produk perundang-undangan sistem pendidikan nasional tahun 1950-2000,
kumpulan peraturan pemerintah tentang penyelenggaraan pendidikan agama
indonesia, dapat menggunakan studi jenis legal atau yuridik ini.
c. Studi bibliografi
Ditujukan
untuk mengumpulkan hasil-hasil pemikiran dalam bentuk dokumen dalam bidang ilmu
tertentu. Studi bibliografi ditujukan pada upaya memahami dokumen dari sisi
situasi dan waktu dokumen tersebut muncul. Contoh penelitian
pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan Nasional dalam
majalah Taman Siswa, dapat menggunakan studi jenis bibliografi.
d. Studi Biografaik
Ditujukan
untuk menggali informasi tentang subjek tertentu (orang), dan berusaha
menjelaskan dengan teliti kenyataan-kenyataan hidupnya, pengaruh-pengaruh yang
diterimanya, serta sifat badan watak subjek yang diselidiki, ditulisnya dalam
buku harian, hasil karyanya, karangan-karangan mengenai dirinya, atau pun
peristiwa-peristiwa yang digali dari orang-orang yang pernah dekat dengannya.
Contoh penelitian tentang perjuangan Ki Hajar Dewantara.
2. Metode Deskriptif
Penelitian
deskriptif adalah suatu penelitian yang di upayakan untuk mengamati permasalahan
secara sistematik dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek tertentu.
Metode ini berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan apa yang ada, bisa
mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang tumbuh, proses yang
sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau kecenderungan yang
tengah berkembang.
Ada
beberapa hal yang dianggap sebagai ciri pokok metode deskriptif, yaitu :
1. Memusatkan
diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah
yang aktual.
2. Data
yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan daan kemudian dianalisis (karena
metode ini sering pula disebut metode analitik).
Dalam
penggunaan metode deskriptif, secara umum akan ditemui langkah-langkah
penelitian sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan
masalah penelitian secara tegas, sebab dengan adanya tujuan yang jelas dalam
penelitian akan dpat mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan data-datanya dan
juga menganalisisnya.
2. Menentukan
prosedur penelitian, meliputi siapa yang akan menjadi sasaran penellitian
(populasi dan sampel), bagamana teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data,
pengolahan data dan juga analisisnya.
3. Mengumpulkan
dan menganalisis data. Pada tahap ini, seorang peneliti akan terlibat dengan
sasaran penelitian dalam penelitin dalam proses pendataan, pengolahan dan analisis
untuk mencapai tujuan penelitian.
Beberapa
jenis metode penelitian deskriptif yang lazim digunakan, diantaranya:
1. Survei
Penelitian
survai digunakan untuk melakukan penarikan kesimpulan secara umum
(generalisasi) dari sampel yang ditentukan. Dalam penelitian ini sampel
berfungsi sebagai penduga populasi penelitian. Pada umumnya, penelitian survei
menggunakan data yang relatif banyak dan besar, walaupun bukan keharusan (Cik
Hasan Bisri, 1999:55). Penelitian dengan menggunakan survei merupakan
penyelidikan dengan gerak ke arah meluas dan merata. Karena sampel besar yang
dihadapi dalam satu masa tertentu, maka penelitian ini menghasilkan data kuantitatif
yang menggambarkan secara umum keadaan sampel yang diselidiki. Contoh
penelitian dengan Sebaran Lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam lapangan
kerja, dapat digunakan metode survei ini.
2. Studi Kasus
Penelitian
kasus adalah penelitian yang dilakukan untuk mengungkap tentang suatu keadaan
secara mendalam, intensif, baik mengenai perorangan secara individual maupun kelompok
lembaga masyarakat. Satuan analisis dalam studi mini dapat berupa seoarang
tokoh, suatu keluarga, suatu pranata, suatu kebudayaan, atau suatu komunitas.
Inti penelitian ini adalah mendeskripsikan suatu satuan analisis yang unuk atau
khusus. Contoh pola sauh anak dalam keluarga muslim di kompleks perumahan
panyileukan dapat menggunakan metode ini.
3. Studi Komparatif
Penelitian
komparatif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau
lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan
untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan
kerangka pemikiran tertentu. Penelitian ini ditujukan untuk membuat
generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara pandang atau kerangka
berpikir tentu. Karena tujuan dan sifatnya demikian, penelitian komparatif
dilakukan terhadap dua atau lebih variabel penelitian. Contoh penelitian
tentang Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan pada Keluarga Pra-Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera.
4. Studi Korelasional
Penelitian
korelasional berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau
tidaknya hubungan antara dua variabel atu lebih dan seberapa tingkat
hubungannya. Studi korelasional ditujukan untuk meneliti sejauh mana variabel
pada satu faktor berkaitan dengan faktor variabel lainnya.
Temuan
yang dihasilkan pada penelitian jenis ini adalah sebagai berikut;
a. Korelsi Positif
Yaitu
korelasi dari dua variabel atau lebih, dimana jika variabel yang satu
meningkat, maka variabel yang lainnya cenderung meningkat pula, atau
sebaliknya.
b. Korelasi Negatif
Yaitu
korelasi dari dua variabel atau lebih, dimana jika salah satu variabelnya
meningkat, maka variabel yang lainnya cenderung menurun, atau jika salah astu
variabel menurun, maka variabel yang lainnya cenderung meningkat.
c. Tidak ada korelasi
Yaitu
kedua variabel atau lebih tidak menunjukan adanya hubungan.
d. Korelasi sempurna
Yaitu
korelasi dua variabel atau lebih, dimana kenaikan dan penurunan variabel yang
satu berbanding seimbang dengan kenaikan atau penurunan variabel lainnya.
Contoh
penelitian tentang hubungan kemampuan baca tulis Al-Quran dengan kebiasaan
sholat pada siswa SMU islam cibadak Sukabumi, dapat menggunakan metode ini.
5. Studi Kausa komparatif
Studi
kausa komparatif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan
skema hubungan dan pengaruh yang lebih dalam dari dua atau lebih fakta-fakta
dan sifat-sifat objek yang diteliti. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan
penyebab atau alasan adanya perbedaan perilaku atau status kelompok individual.
Studi kausa komparatif ini merupakan tindak lanjut dari studi korelasional.
Jika studi korolasional menggambarkan derajat objek yang diteliti , maka studi
kausal komparatif menggambarkan sedemikian rupa hubungan sebab akibat.
Dalam
bidang pendidikan, penelitian kausa komparatif ini tepat digunakan apabila
penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dan pengaruh antara
dua variabel. Nilai penelitian kausa komparatif terletak pada upaya
menggambarkan hubungan sebab akibat dan pengaruh tertentu berdasarkan kerangka
teori pendidikan tertentu. Contoh penelitian pengaruh tingkat sosial ekonomi
orang tua terhadap prestasi belajar siswa, dapat menggunakan metode ini.
6. Analisis isi
Ricard
Burd mengemukakan bahwa analisis isi adalah teknik sistematika untuk
menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobsservasi
dan menganalisis perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang
terpilih. Metode ini biasanya digunakan dalam penelitian komunikasi.
Dalam
dunia pendidikan, analisis ini tepat digunakan apabila penelitian ditujukan
untuk memahami pesan dan muatan nilai kependidikan yang terkandung dalam
dokumen-dokumen penelitian.
7. Studi filsafat
Penelitian
filsafat adalah metode penelitian yang fokusnya pada substansi pemikiran. Lebih
menekankan pada penyajian argumentasi penalaran keilmuan yang memaparkan hasil
kajian pustaka dan hasil olah pikir peneliti mengenai suatu masalah. Penelitian
jenis ini berisi satu topik yang didalamnya memuat beberapa gagasan atau
proposisi yang berkaitan yang harus didukung oleh data yang diperoleh dari
sumber pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar