Selasa, 14 April 2015

Metode Penelitian

Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yakni kata metode dan penelitian. Menurut bahasa, metode sering diartikan cara. Dalam bahasa Arab, metode diartikan thariqah yang berarti langkah-langkah strategis mempersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Jika dipahami dari asal kata bahasa Inggris, yaitu method mempunyai pengertian yang lebih khusus, yakni cara yang tepat dan capat dalam mengerjakan sesuatu. Karena secara etimologis metode diartikan sebagai cara yang paling tepat dan cepat, maka ukuran kerja suatu metode harus diperhitungkan secara ilmiah. Oleh karena itu, suatu metode senantiasa hasil eksperimen yang telah teruji.

Selanjutnya kata tepat dan cepat ini sering diungkapkan dengan istilah efektif dan efisien. Maka metode penelitian dipahami sebagai cara yang paling efektif dan efisien dalam melakukan penelitian sesuai dengan masalah yang dikaji. Penelitian yang efektif dan efisien artinya penelitian tersebut dapat difahami dan tidak memerlukan waktu dan tenaga yang banyak.

Adapun pengertian penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental, interaktif maupun non interaktif. Penelitian adalah upaya yang sistematik untuk mencari jawaban atas suatu masalah. Jawaban yang dicari tersebut bisa jawaban yang abstrak dan umum atau yang kongkret atau spesifik.

Maka dengan demikian metode penelitian dapat dipahami sebagai tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Sementara itu, Sugiyono mendefinisikan metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Selanjutnya dalam pengertian yang luas, Sugiyono menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Dalam pengertian yang lain Nana Syaodih Sukmadinata  mendefinisikan metode penelitian sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.


A. Jenis-Jenis Metode Penelitian

1. Metode Sejarah

Penelitan sejarah bertujuan untuk merekontruksi masa lalu secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti yang menjelaskan fakta untuk memperoleh kesimpulan yang kuat.

Penelitian sejarah adalah upaya mensistematiskan fakta dan data masa lalu melalui pembuktian, penafsiiran, generalisasi, dan juga penjelasan data melalui kritik eksternal dan internal. Dengan kritik eksternal, diharapkan hasil penelitian sejarah teruji dari sisi keautentikan atau keaslian data yang digunakannya. Sedangkan dengan kritik internal, diharapkan hasil penelitian sejarah teruji kebenaran, keakuratan dan kerelevanan isis data tersebut untuk ditafsirkan dan dijelaskan. Dengan demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian kritis terhadap keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dengan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta interpretasi dari sumber-sumber tersebut.

Secara umum penelitian sejarah dapat dilakukan dengan berbagai jenis studi, diantaranya adalah:

a. Studi komparatif historik

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan perbandingan lebih dari suatu fakta (fenomena) dalam rentang waktu dan tempat tertentu. Analisis historis untuk menggambarkan kronologi perkembangan sedangkan analisis komparatif diperlukan untuk menggambarkan nilai perbandingan fakta tersebut. contoh penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan madrasah dan sekolah di indonesia tahun 1900-1950, dapat menggunakan studi jenis komparatif historik ini.

b. Studi legal atau yuridik

Biasanya ditujukan untuk mengganbarkan proses lahirnya sebuah keputusan (hukum), direspon dan ditanggapi, disosialisasikan dan bagaimana keputusan (hukum) tersebut dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Contoh penelitian tentang produk-produk perundang-undangan sistem pendidikan nasional tahun 1950-2000, kumpulan peraturan pemerintah tentang penyelenggaraan pendidikan agama indonesia, dapat menggunakan studi jenis legal atau yuridik ini.

c. Studi bibliografi

Ditujukan untuk mengumpulkan hasil-hasil pemikiran dalam bentuk dokumen dalam bidang ilmu tertentu. Studi bibliografi ditujukan pada upaya memahami dokumen dari sisi situasi dan waktu dokumen tersebut muncul. Contoh penelitian pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan Nasional dalam majalah Taman Siswa, dapat menggunakan studi jenis bibliografi.

d. Studi Biografaik

Ditujukan untuk menggali informasi tentang subjek tertentu (orang), dan berusaha menjelaskan dengan teliti kenyataan-kenyataan hidupnya, pengaruh-pengaruh yang diterimanya, serta sifat badan watak subjek yang diselidiki, ditulisnya dalam buku harian, hasil karyanya, karangan-karangan mengenai dirinya, atau pun peristiwa-peristiwa yang digali dari orang-orang yang pernah dekat dengannya. Contoh penelitian tentang perjuangan Ki Hajar Dewantara.

2. Metode Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang di upayakan untuk mengamati permasalahan secara sistematik dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek tertentu. Metode ini berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan apa yang ada, bisa mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau kecenderungan yang tengah berkembang.

Ada beberapa hal yang dianggap sebagai ciri pokok metode deskriptif, yaitu :
1.      Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah yang aktual.
2.      Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan daan kemudian dianalisis (karena metode ini sering pula disebut metode analitik).

Dalam penggunaan metode deskriptif, secara umum akan ditemui langkah-langkah penelitian sebagai berikut :
1.      Mendeskripsikan masalah penelitian secara tegas, sebab dengan adanya tujuan yang jelas dalam penelitian akan dpat mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan data-datanya dan juga menganalisisnya.
2.      Menentukan prosedur penelitian, meliputi siapa yang akan menjadi sasaran penellitian (populasi dan sampel), bagamana teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, pengolahan data dan juga analisisnya.
3.      Mengumpulkan dan menganalisis data. Pada tahap ini, seorang peneliti akan terlibat dengan sasaran penelitian dalam penelitin dalam proses pendataan, pengolahan dan analisis untuk mencapai tujuan penelitian.

Beberapa jenis metode penelitian deskriptif yang lazim digunakan, diantaranya:

1. Survei

Penelitian survai digunakan untuk melakukan penarikan kesimpulan secara umum (generalisasi) dari sampel yang ditentukan. Dalam penelitian ini sampel berfungsi sebagai penduga populasi penelitian. Pada umumnya, penelitian survei menggunakan data yang relatif banyak dan besar, walaupun bukan keharusan (Cik Hasan Bisri, 1999:55). Penelitian dengan menggunakan survei merupakan penyelidikan dengan gerak ke arah meluas dan merata. Karena sampel besar yang dihadapi dalam satu masa tertentu, maka penelitian ini menghasilkan data kuantitatif yang menggambarkan secara umum keadaan sampel yang diselidiki. Contoh penelitian dengan Sebaran Lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam lapangan kerja, dapat digunakan metode survei ini.

2. Studi Kasus

Penelitian kasus adalah penelitian yang dilakukan untuk mengungkap tentang suatu keadaan secara mendalam, intensif, baik mengenai perorangan secara individual maupun kelompok lembaga masyarakat. Satuan analisis dalam studi mini dapat berupa seoarang tokoh, suatu keluarga, suatu pranata, suatu kebudayaan, atau suatu komunitas. Inti penelitian ini adalah mendeskripsikan suatu satuan analisis yang unuk atau khusus. Contoh pola sauh anak dalam keluarga muslim di kompleks perumahan panyileukan dapat menggunakan metode ini.

3. Studi Komparatif

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Penelitian ini ditujukan untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara pandang atau kerangka berpikir tentu. Karena tujuan dan sifatnya demikian, penelitian komparatif dilakukan terhadap dua atau lebih variabel penelitian. Contoh penelitian tentang Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan pada Keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera.

4. Studi Korelasional

Penelitian korelasional berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atu lebih dan seberapa tingkat hubungannya. Studi korelasional ditujukan untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan faktor variabel lainnya.

Temuan yang dihasilkan pada penelitian jenis ini adalah sebagai berikut;

a. Korelsi Positif
Yaitu korelasi dari dua variabel atau lebih, dimana jika variabel yang satu meningkat, maka variabel yang lainnya cenderung meningkat pula, atau sebaliknya.

b. Korelasi Negatif
Yaitu korelasi dari dua variabel atau lebih, dimana jika salah satu variabelnya meningkat, maka variabel yang lainnya cenderung menurun, atau jika salah astu variabel menurun, maka variabel yang lainnya cenderung meningkat.

c. Tidak ada korelasi
Yaitu kedua variabel atau lebih tidak menunjukan adanya hubungan.

d. Korelasi sempurna
Yaitu korelasi dua variabel atau lebih, dimana kenaikan dan penurunan variabel yang satu berbanding seimbang dengan kenaikan atau penurunan variabel lainnya.

Contoh penelitian tentang hubungan kemampuan baca tulis Al-Quran dengan kebiasaan sholat pada siswa SMU islam cibadak Sukabumi, dapat menggunakan metode ini.

5. Studi Kausa komparatif

Studi kausa komparatif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan skema hubungan dan pengaruh yang lebih dalam dari dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan penyebab atau alasan adanya perbedaan perilaku atau status kelompok individual. Studi kausa komparatif ini merupakan tindak lanjut dari studi korelasional. Jika studi korolasional menggambarkan derajat objek yang diteliti , maka studi kausal komparatif menggambarkan sedemikian rupa hubungan sebab akibat.

Dalam bidang pendidikan, penelitian kausa komparatif ini tepat digunakan apabila penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dan pengaruh antara dua variabel. Nilai penelitian kausa komparatif terletak pada upaya menggambarkan hubungan sebab akibat dan pengaruh tertentu berdasarkan kerangka teori pendidikan tertentu. Contoh penelitian pengaruh tingkat sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa, dapat menggunakan metode ini.

6. Analisis isi

Ricard Burd mengemukakan bahwa analisis isi adalah teknik sistematika untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobsservasi dan menganalisis perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang terpilih. Metode ini biasanya digunakan dalam penelitian komunikasi.

Dalam dunia pendidikan, analisis ini tepat digunakan apabila penelitian ditujukan untuk memahami pesan dan muatan nilai kependidikan yang terkandung dalam dokumen-dokumen penelitian.

7. Studi filsafat

Penelitian filsafat adalah metode penelitian yang fokusnya pada substansi pemikiran. Lebih menekankan pada penyajian argumentasi penalaran keilmuan yang memaparkan hasil kajian pustaka dan hasil olah pikir peneliti mengenai suatu masalah. Penelitian jenis ini berisi satu topik yang didalamnya memuat beberapa gagasan atau proposisi yang berkaitan yang harus didukung oleh data yang diperoleh dari sumber pustaka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar