Penalaran
adalah proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang
saling berhubungan sampai dengan simpulan. Menghubung – hubungkan fakta atau
data sampai dengan suatu simpulan. Memproses analisis suatu topic sehingga
menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru. Dalam karangan terdiri dua variable
atau lebih, penalaran dapat diartikan mengkaji, membahas, atau menganalisis
dengan menghubung – hubungkan variabel yang dikaji sampai menghasilkan suatu
derajat hubungan dan simpulan.
Unsur
penalaran karangan ilmiah:
1.
Topik yaitu ide sentral dalam bidan
kajian tertentu yang spesifik dan berisi sekurang – kurangnya dua variabel.
2.
Dasar pemikiran, pendapat, atau
fakta dirumuskan dalam bentuk proposisi yaitu kalimat pernyataan yang dapat
dibuktikan kebenarannya atau kesalahannya.
3.
Proposisi mempunyai beberapa jenis,
antara lain:
a.
Proposisi empirik
yaitu proposisi berdasarkan fakta, misalnya : Anak cerdas dapat memanfaatkan
potensinya.
b.
Proposisi
mutlak yaitu pembenaran yang tidak memerlukan pengujian untuk menyatakan
benar atau salahnya. Misalnya : Gadis yaitu wanita muda yang belum pernah
menikah.
c.
Proposisi
hipotetik yaitu persyaratan hubungan subjek dan predikat yang harus
dipenuhi. Misalnya : Jika dijemput, X akan ke rumah Y.
d.
Proposisi
kategoris yaitu tidak adanya persyaratan hubungan subjek dan predikat.
Misalnya : X akan menikahi Y.
e.
Proposisi positif
universal yaitu pernyataan positif yang mempunyai kebenaran mutlak,
misalnya : Semua hewan akan mati.
f.
Proposisi
positif parsial yaitu pernyataan bahwa sebagian unsur pernyataan tersebut
bersifat positif, misalnya : Sebagian orang ingin hidup kaya.
g.
Proposisi negatif
universal yaitu kebalikan dari proposisi positif universal, misalnya :
Tidak ada gajah tidak berbelalai.
h.
Proposisi negatif
parsial yaitu kebalikan dari proposisi positif parsial, misalnya : Sebagian
orang hidup menderita.
4.
Proses berfikir ilmiah yaitu
kegiatan yang dilakukan secara sadar, teliti, dan terarah menuju suatu
kesimpulan.
5.
Logika yaitu metode pengujian
ketepatan penalaran, penggunaan argumen (alasan), argumentasi (pembuktian),
fenomena, dan justifikasi (pembenaran).
6.
Sistematika yaitu seperangkat proses
atau bagian – bagian atau unsur – unsur proses berpikir ke dalam suatu
kesatuan.
7.
Permasalahan yaitu pertanyaan yang
harus dijawab (dibahas) dalam karangan.
8.
Variabel yaitu unsur satuan pikiran
dalam sebuah topik yang akan dianalisis.
9.
Analisis (pembahasan, penguraian)
dilakukan dengan mengindentifikasi, mengklasifikasi, mencari hubungan
(korelasi), membandingkan, dan lain – lain.
10.
Pembuktian (argumentasi) yaitu
proses pembenaran bahwa proposisi itu terbukti kebenarannya atau kesalahannya.
Pembuktian ini harus disertai dukungan berupa : metode analisis baik yang
bersifat manual maupun yang berupa software (misalnya : SPSS). Selain itu,
pembuktian harus didukung pula dengan data yang mencukupi, fakta, contoh, dan
hasil analisis yang akurat.
11.
Hasil yaitu akibat yang ditimbulkan
dari sebuah analisis induktif atau deduktif.
12.
Kesimpulan (simpulan) yaitu
penafsiran atas hasil pembahasan, dapat berupa implikasi atau inferensi.
Sumber materi : H.S., Widjono. 2012. Bahasa
Indonesia : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta :
Grasindo