Pengertian Data
Data adalah sesuatu yang belum
mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.
Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika,
bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk
melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Kuantitatif Dan Data
Kualitatif
Data kualitatif adalah
data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara,
analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi. Bentuk lain data kualitatif
adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. Data
kualitatif berfungsi untuk mengetahui
kualitas dari sebuah objek yang akan diteliti. Data ini bersifat abstrak
sehingga peneliti harus benar-benar memahami kualitas dari objek yang akan diteliti.
Data kuantitatif adalah
data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data
kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan
matematika atau statistika. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah
atau besaran dari sebuah objek yang akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau
dapat diterima oleh panca indera sehingga peneliti harus benar-benar jeli dan
teliti untuk mendapatkan keakuratan data dari objek yang akan diteliti.
Menurut sumbernya :
Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan
dalam suatu organisasi. Misal: data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
Data
eksternal yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar
suatu organisasi.
Contohnya adalah data jumlah
penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran
penduduk, dan lain sebagainya.
Syarat Data Yang Baik
1.
Data
harus obyektif, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dengan data
yang obyektif diharapkan mampu menghasilkan perhitungan yang akurat, data tidak
boleh dimanipulasi.
2.
Representatif
(harus bisa mewakili). Data yang diambil harus benar-benar mewakili semua
kondisi.
3.
Mempunyai
tingkat kesalahan yang kecil. Data yang baik diharapkan mengandung banyak
kebenaran dan seminimal mungkin mengandung kesalahan
4.
Harus
tepat waktu. Syarat ini sangat penting untuk data yang akan dipergunakan
untuk melakukan pengendalian atau evaluasi. Sebab agar dapat dilakukan
penyesuaian atau koreksi secepatnya jika terjadi kesalahan atau penyimpangan
dalam suatu perencanaan.
5.
Relevan
Artinya data yang dikumpulkan harus ada
hubungannya dengan masalah akan dipecahkan.
Macam-Macam Data
Penelitian Dan Sumbernya
1. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sumbernya
Jenis data penelitian berdasarkan
sumbernya ada dua yaitu Data Primer dan Data Sekunder.
·
Data
primer merupakan data yang diperoleh peneliti dengan cara langsung dari
sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data asli yang bersifat up to
date atau masih baru. Untuk memperoleh data primer, peneliti wajib
mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk
mencari data primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta
penyebaran kuesioner.
·
Data
sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari semua sumber yang
sudah ada sebelumnya. Data sekunder bisa didapat dari berbagai sumber misalnya
buku materi, laporan dan sebagainya.
2. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sifatnya
Jenis data penelitian berdasarkan
sifatnya ada dua macam yaitu
·
data
kualitatif ( data yang berbentuk kata – kata atau kalimat )
·
data
kuantitatif ( data yang berbentuk angka ).
Wujud Data Penelitian
a)
Data yang berupa perilaku manusia dan
ciri-cirinya, yang mencakup perilaku verbal, yaitu perilaku yang disampaikan
secara lisan dan kemudian dicatat. Misalnya, pencatatan hasil wawancara
terhadap seorang responden. Perilaku nyata dan ciri-cirinya yang dapat diamati.
Misalnya, interaksi antara dua orang, ciri-ciri fisik seorang, pencatatan
frekuensi perbuatan-perbuatan tertentu, dan sebagainya
b)
Data yang berupa dokumen, yang mencakup; (1)
Peninggalan-peninggalan fisik yang berasal dari masa silam. (2) Arsip, yang
meliputi data sensus, statistik vital, data ekologis dan demo grafis, semua
jenis data statistik, dokumen pribadi seperti otobiogravi, catatan harian dan
sejarah kehidupan seorang atau suatu kelompok, bahan media massa, data
penjumlahan, dan dokumen resmi perundang-undangan.
Struktur Data Penelitian
Struktur data penelitian mencakup
semua data yang dibutuhkan untuk proses analisa kemudian dipindahkan kedalam
komputer. Penyimpanan data ke dalam komputer mempertimbangkan:
a.
Apakah data disimpan dengan cara yang sesuai dan
konisten dengan penggunaan sebenarnya ?
b.
Apakah ada data yang hilang / rusak dan belum
dihitung ?
c.
Bagaimana caranya mengatasi data yang hilang
atau rusak ?
d.
Sudahkan pemindahan data dilakukan secara
lengkap ?
Metode Pengumpulan
Data
Metode Pengumpulan Data
merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode
menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket,
wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul
Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat,
maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka /
tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya
Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap pertanyaan penelitian. Metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan
cara:
A. WAWANCARA
Menurut Prabowo (1996) wawancara
adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang
responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada
penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Menurut Patton dalam proses
wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi
pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus
diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk
pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan
untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas,
juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut
telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan
bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat
Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara
berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).
B. OBSERVASI
Disamping wawancara, penelitian ini
juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi
adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang
tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini observasi
dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara
dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi
terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan
peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data
tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam
Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang
dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat
dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang
terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
MACAM-MACAM OBSERVASI
a.Observasi Partisipatif
Peneliti mengamati apa yang
dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam
aktivitas yang diteliti
b. Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti berterus terang kepada
narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c. Observasi tak Berstruktur
Dilakukan dengan tidak
Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas
C. Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan
data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan
responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi
sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.
Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai
dengan presepsinya.
Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab
responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya
pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan
kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai
metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah
pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden
dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat
dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan
dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat
dan seragam.
MACAM-MACAM KUISIONER
1. Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai
sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan
jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup
kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah
tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
Teknik Pengambilan
Data
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik
pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup
besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono,
2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan
penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket
menyangkut beberapa faktor antara lain :
Isi dan tujuan pertanyaan artinya
jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas
dalam pilihan jawaban.
Bahasa yang digunakan harus
disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang
penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa
Inggris, dsb.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah
terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah
bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk
memilih jawaban yang disediakan.
2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden
(wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian
ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam
dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
·
Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti
secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang
diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat
melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa,
kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
·
Non participant Observation
Berlawanan dengan participant
Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut
secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola
pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat
dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah
peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak
sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam
peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik
observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung
antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel
besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin
menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik
wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian
kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan
pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar
pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan
alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu
kelancaran wawancara.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali
dari responden.
Sumber :