Senin, 26 Oktober 2015

Tugas Softskill Pengantar Telematika

A.    Komunikasi Jaringan
Menurut dari sumber yang saya baca, Komunikasi Jaringan atau Jaringan Teknologi Komunikasi adalah serangkaian interkoneksi antar teknologi yang saling berhubungan satu dan lainnya. Perkembangan teknologi kian pesat. Dalam setiap hal yang dilakukan oleh tiap orang, akan sangat berhubungan dengan teknologi. Berikut beberapa aplikasi yang menganut komunikasi jaringan:

1. Skype
Pesan instan, panggilan suara dan video Skype memudahkan Anda untuk berbagi pengalaman dengan orang penting dalam hidup Anda, di mana pun mereka berada.
Dengan Skype, Anda dapat berbagi cerita, merayakan ulang tahun, mempelajari bahasa, mengadakan rapat, bekerja dengan kolega – segala hal yang perlu Anda lakukan bersama setiap harinya. Anda dapat menggunakan Skype pada perangkat yang paling sesuai dengan Anda – pada telepon atau komputer atau TV dengan Skype terinstal. Mulai gunakan Skype dengan gratis – misalnya untuk berbicara, melihat, dan mengirim pesan instan kepada orang lain di Skype. Anda bahkan dapat mencoba panggilan video grup, dengan versi terbaru Skype.
Meski Anda membayar sedikit, Anda dapat melakukan lebih banyak hal, dengan lebih banyak orang – seperti melakukan panggilan, mengakses WiFi, atau mengirim pesan SMS. Anda dapat membayar berdasarkan pemakaian atau berlangganan, pilih yang paling sesuai untuk Anda. Dan di dunia usaha, hal ini berarti Anda dapat menyatukan seluruh ekosistem pegawai, rekan, dan pelanggan untuk menyelesaikan pekerjaan. 

2. Raidcall
Raidcall adalah program yang dibuat untuk konferensi dengan VoIP-teknologi. Program yang sama yang digunakan oleh para 'gamers', tetapi ini dapat digunakan dimana saja jika anda membutuhkan koordinator suara untuk tim. Raidcall mirip seperti Skype, TeamSpeak, Ventrilo. RC dibuat seperti perangkat lunak untuk gamers, tetapi sejak, 5 Agustus 2012 RC berubah menjadi jejaring sosial yang menggunakan suara. RC mempunyai daftar tentang server yang direkomendasikan dan pengguna dapat melihatnya. Ini adalah beberapa kategorinya :

- Pertandingan game.
- Kelompok (kelompok kegemaran anda, dan server yang paling sering dikunjungi).
- Permainan.
- Entertainment.
- Bahasa.
- Kelompok Pendidikan.
- Kantor.


B.    E-Commerce
E-Commerce atau Perdagangan Elektronik adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Berikut contoh E-Commerce :

- PlanetSport
Berikut panduan untuk melakukan transaksi menggunakan Mandiri Clickpay di Planetsports.net
1. Buka situs website www.planetsports.net di browser
2. Pilih barang yang ingin anda beli beserta ukurannya
3. Jika sudah, klik tombol Tambah ke Cart
4. Jika ingin berbelanja kembali, klik pada tombol Tambah Produk. Jika sudah yakin, klik tombol Beli Sekarang
5. Silahkan untuk melakukan pendaftaran jika anda belum pernah melakukan registrasi di Planetsports.net. Jika sudah pernah registrasi, silahkan masukkan alamat email dan password anda di kolom sebelah kanan. Anda juga dapat melakukan pembelian tanpa harus mendaftar, dengan mengklik Non member Checkout.
6. Harap masukkan alamat tujuan pengiriman. Jika belum mendaftarkan alamat atau ingin mengirim ke alamat lain, klik pada Buku Alamat. Jika sudah, klik lanjut
7. Pilih Mandiri Clickpay sebagai metode pembayaran

8. Silahkan diteliti lagi jika ada informasi yang ingin diganti (misal alamat atau anda ingin berbelanja produk lain). Jika sudah mantap, klik tombol Konfirmasi Pembayaran
9. Selanjutnya anda akan dibawa ke halaman BCA Klikpay. Silahkan login untuk menyelesaikan pembayaran.


C.    Global Positioning System (GPS)
Global Positioning System adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Contoh aplikasi yang menggunakan GPS :
Aplikasi Android GPS Wisepilot - Navigator



Keberadaan fitur GPS dengan map atau navigator dalam sebuah perangkat Android Phone menjadi tak terelakkan keberadaannya. Mengapa? Karena banyak dari para pengguna Android ini yang memilih memakainya dengan pertimbangan kelengkapan dan kecanggihan fitur penunjuk arah yang satu ini. Namun demikian, selera setiap orang berbeda-beda, mereka ada yang suka dengan fitur bawaan produsen, ada juga yang lebih menyukai produk GPS buatan pihak ketiga: salah satunya ialah GPS Wisepilot.

Aplikasi GPS Wisepilot merupakan navigator yang banyak menarik minat para AndroidUser karena fungsinya yang sangat diandalkan untuk menujukkan arah dan menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan. Makanya itu, Paseban berusaha untuk me-review-nya untuk Anda.

Platform
Aplikasi GPS Wisepilot menggunakan processor 600 MHz, dengan RAM 160 MB, berjaringan HSDPA dan WiFi, memiliki Bluetooth 2.0 A2DP, display-nya 240 x 320touchscreen, OS-nya Éclair 2.1.1, dan GPS: AGPS Support.

Instalasi
Aplikasi GPS Wisepilot mempunyai dua versi, yakni pro dan gratis. Versi gratisnya tersedia di Android Market dengan kapasitas 12.04 MB, sedangkan bagi pengguna Sony Ericcson tak perlu lagi mengunduhnya karena aplikasi ini sudah ditanamkan ke dalam perangkat Andorid tersebut sebagai bawaannya.

Fitur
Wisepilot memiliki beberapa fitur unggulan yang akan membantu penggunanya menemukan alamat yang hendak dituju beserta informasi yang dibutuhkan lainnya, sebagai berikut;
Find place - dengan fitur ini Anda memungkinkan untuk bisa menemukan berbagai tempat atau fasilitas umum yang dibutuhkan semisal pom bensin, rumah sakit, tempat makan, taman kota, kantor birokrasi pemerintahan yang dibutuhkan. Alamat-alamat tersebut bisa dengan mudahnya ditemukan selama terdaftar dalam peta yang digunakan.
Share place - Aplikasi GPS Wisepilot bisa membantu Anda untuk menyebarkan (share) berbagai tempat yang dianggap mengasyikkan dengan fitur ini melalui jejaring sosial seperti Twitter atau bahkan MMS.
Peta dunia - Wisepilot juga bisa digunakan untuk mengunduh berbagai peta sebagian besar negara-negara di dunia yang akan Anda tuju dengan sedetil mungkin, seperti jalan besar di ibukota, tikungan, perapatan, dsb.
Quick navigate - perencanaan yang lebih matang bisa dilakukan dengan Wisepilot ini karena dengan fitur Quick Navigate ini Anda dimungkinkan bisa dengan cepat bernavigasi ke tempat tujuan. Jarak yang akan ditempuh dari asal keberangkatan Anda sampai ke tujuan bisa dinavigasi pakai Wisepilot ini.
Forecast - ini dia fitur yang sangat menarik karena fungsinya sama dengan BMKG yang mampu memberikan prediksi yang akurat terkait cuaca ketika hari di mana Anda melakukan perjalanan, panas, hujan, mendung, atrau gerimis bisa diprediksikan oleh Wisepilot.

Kekurangan
Tak banyak kekurangan yang dimiliki Aplikasi GPS Wisepilot, hanya penggunaannya saja yang mesti tersambung ke internet. Padahal kalau kita sedang berada di tempat terpencil yang sukar sekali mendapatkan sinyal, tentu keberadaan Wisepilot sulit untuk digunakan.


Sumber : 

Jumat, 05 Juni 2015

Pedoman Penulisan Skripsi

Pengertian Skripsi
Skripsi dapat diartikan sebagai karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang lebih 135 sks dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Utama dan Dosen Pembimbing II sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Pendidiksan S1 (Sarjana).

TUJUAN SKRIPSI
Tujuan dalam Penulisan Skripsi adalah memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

ISI DAN MATERI
Isi dari Penulisan Skripsi  diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1.  Relevan dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2.  Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3.  Masalah dibatasi, sesempit mungkin.


A. Format Penulisan
1.      Artikel diketik 2 (dua) spasi pada kertas ukuran kuarto;
2.      Batas tepi atas, bawah, dan kanan dibuat 2,5 cm dan untuk tepi kiri 3 cm. Jenis huruf Times New Roman ukuran 12 (kecuali judul artikel ukuran 14), menggunakan pengolah kata MS Word ;
3.      Halaman pertama harus mencantumkan judul tulisan, nama penulis, npm, jurusan, dan nama dosen pembimbing;
4.      Penomoran menggunakan angka (bukan romawi);
5.      Penomoran halaman judul sampai dengan daftar pustaka menggunakan angka (bukan romawi), ditempatkan di tepi bawah tengah, dari tepi bawah ke atas 1,5cm;
6.      Tabel, gambar, dan grafik harus diberi nomor dengan menggunakan angka serta dicantumkan sumber atau acuannya. Penomoran tabel diletakkan pada bagian atas tabel, sedangkan penomoran gambar dan grafik diletakkan pada bagian bawah gambar atau grafik.

B. Kata Kunci (Keywords)
Untuk penulisan abstrak, setelah intisari cantumkan 4 (empat) – 5 (lima) kata kunci menyangkut isi artikel, kata kunci harus mengikuti urut alphabet dan menggunakan huruf kecil serta cetak miring.

C. Sitasi Pustaka
Karya yang diacu harus menggunakan “sistem penulis-tahun-halaman” yang mengacu
pada daftar pustaka.
1.      Dalam teks, karya diacu dengan cara menulis nama akhir/keluarga penulis dan tahun serta halaman dalam tanda kurung, contoh: untuk satu penulis (Gitman, 2006:99), dua penulis (Van Horne dan Wachowiz, 2000:88), lebih dari 2 penulis (Said et al.,2001:30).
2.      Apabila sitasi pustaka lebih dari satu tulisan oleh penulis yang sama dalam tahun penerbitan yang sama, gunakan akhiran a, b dan seterusnya setelah tahun pada acuan, contoh: (Hadianto, 2007a:28) atau (Hadianto, 2007b:20).
3.      Sitasi pustaka yang merupakan karya institusional sedapat mungkin harus menggunakan akronim atau singkatan sependek mungkin, contoh: (BPS, 2005).

D. Daftar Pustaka
Setiap artikel harus mencantumkan daftar pustaka yang isinya hanya karya yang diacu.
Untuk daftar pustaka, gunakan format berikut:
1.      Urutkan pustaka berdasarkan abjad, sesuai dengan nama akhir/keluarga pengarang atau institusi yang bertanggung jawab atas suatu karya.
2.      Gunakan inisial nama depan dari penulis.
3.      Judul jurnal tidak boleh disingkat.
4.      Kalau lebih dari satu karya oleh penulis yang sama, urutkan secara kronologis waktu terbitan. Dua karya atau lebih dalam satu tahun oleh penulis yang sama dibedakan dengan huruf setelah tahun.
Beberapa contoh penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a. Untuk jurnal/majalah ilmiah
Anastasia, N., Gunawan, Y.W., dan Wijiyanti, I., 2002, “Analisis Fundamental dan Risiko                 Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi                     dan Keuangan, 6 (1), hal. 123-132.
Saatcioglu, K., dan Starks, L.T., 1998, “The Stock Price-Volume Relationship in Emerging                 Stock Market: The case of Latin America”, International Journal of Forecasting, 14 (2),                    hal. 215-225.
b. Untuk buku
Gitman, L.J., 2006, Principle of Managerial Finance. 11th Edition. Pearson Addison Wesley, Boston.
Supranto, J., 2001, Statistik: Teori dan Aplikasi, Edisi Keenam, Jilid Kedua, Penerbit   Erlangga, Jakarta.
c. Untuk makalah dan karya ilmiah lainnya yang tidak diterbitkan.
Hadianto, B., 2007, Pengaruh Volume Perdagangan dan Risiko Sistematik Terhadap Return Saham Telkom dan Indosat di Bursa Efek Jakarta selama 1997-2004. Tesis Magister Sains, Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Bandung (tidak dipublikasikan).
d. Untuk referensi yang diakses dari internet
Hernanda, A.R., (2008), “Harga Benih Sawit Diperkirakan Melonjak”, Harian Bisnis                          Indonesia, 13 Maret 2008 diakses dari http://web.bisnis.com/edisi cetak/edisiharian/agribisnis/1id48618.html pada tanggal 1 April 2008.

E. Catatan Kaki
Catatan kaki tidak digunakan untuk sitasi. Catatan kaki tekstual harus digunakan hanya untuk perluasan informasi yang jika dimasukkan dalam teks bisa mengganggu kontinuitas bacaan.

F. Sistematika Penulisan
Agar lebih jelas maka akan diberikan contoh sistematika skripsi singkat
A.    Lembar Pengesahan
B.     Abstrak. Untuk abstrak terdiri dari 3 Paragraf, Paragraf pertama tentang tujuan penelitian skripsi dan latar belakang; Paragraf kedua tentang data, tahap analisis model; Paragraf ketiga tentang hasil yang didapat dan simpulan
ABSTRAK
C.    Kata Pengantar
D.    Daftar Isi
E.     Bab Penelitian :
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah,
Batasan Masalah,
Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian,
Model Penelitian
Hipotesis Penelitian

Bab II Telaah Pustaka
Telaah Pustaka
Mencakup telaah pustaka mengenai topik yang dipilih, studi empirik yang terkait sehubungan dengan topik yang yang diteliti, dan pengembangan hipotesis penelitian berdasarkan tinjauan teoritis, termasuk penelitian sebelumnya (jika ada).

Bab III Metode Penelitian
Metode Penelitian
Mencakup jenis penelitian, operasionalisasi variabel penelitian, metode pengumpulan data yang mencakup teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan, termasuk penentuan uji statistiknya.

Bab IV Hasil dan Pembahasan
Hasil yang diharapkan, Mencakup deskripsi hasil dan pembahasan hipotesis penelitian.

Bab V Simpulan dan Implikasi
Mencakup hasil uji serta diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian tersebut, implikasi dapat dijelaskan sebagai ada tidaknya keselarasan hasil penelitian sebagai dukungan model (implikasi penelitian) dengan situasional manajemen perusahaan yang dijadikan obyek penelitian (implikasi manajerial)

F. Daftar Pustaka
Beberapa contoh penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a. Untuk jurnal/majalah ilmiah
Anastasia, N., Gunawan, Y.W., dan Wijiyanti, I., 2002, “Analisis Fundamental dan Risiko                 Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi                     dan Keuangan, 6 (1), hal. 123-132.
Saatcioglu, K., dan Starks, L.T., 1998, “The Stock Price-Volume Relationship in Emerging                 Stock Market: The case of Latin America”, International Journal of Forecasting, 14 (2),                    hal. 215-225.
b. Untuk buku
Gitman, L.J., 2006, Principle of Managerial Finance. 11th Edition. Pearson Addison Wesley, Boston.
Supranto, J., 2001, Statistik: Teori dan Aplikasi, Edisi Keenam, Jilid Kedua, Penerbit   Erlangga, Jakarta.
c. Untuk makalah dan karya ilmiah lainnya yang tidak diterbitkan.
Hadianto, B., 2007, Pengaruh Volume Perdagangan dan Risiko Sistematik Terhadap Return  Saham Telkom dan Indosat di Bursa Efek Jakarta selama 1997-2004. Tesis Magister Sains, Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Bandung (tidak dipublikasikan).
d. Untuk referensi yang diakses dari internet
Hernanda, A.R., (2008), “Harga Benih Sawit Diperkirakan Melonjak”, Harian Bisnis                          Indonesia, 13 Maret 2008 diakses dari http://web.bisnis.com/edisi cetak/edisiharian/agribisnis/1id48618.html pada tanggal 1 April 2008

G. Lampiran 


Selasa, 05 Mei 2015

Data Penelitian

Pengertian Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Kuantitatif Dan Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi. Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. Data kualitatif berfungsi untuk mengetahui  kualitas dari sebuah objek yang akan diteliti. Data ini bersifat abstrak sehingga peneliti harus benar-benar memahami kualitas dari objek  yang akan diteliti.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau besaran dari sebuah objek yang akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat diterima oleh panca indera sehingga peneliti harus benar-benar jeli dan teliti untuk mendapatkan keakuratan data dari objek yang akan diteliti.

Menurut sumbernya :
Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu organisasi. Misal: data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
Data eksternal yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar suatu organisasi.
Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

Syarat Data Yang Baik
1.       Data harus obyektif, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dengan data yang obyektif diharapkan mampu menghasilkan perhitungan yang akurat, data tidak boleh dimanipulasi.
2.       Representatif (harus bisa mewakili). Data yang diambil harus benar-benar mewakili semua kondisi.
3.       Mempunyai tingkat kesalahan yang kecil. Data yang baik diharapkan mengandung banyak kebenaran dan seminimal mungkin mengandung kesalahan
4.       Harus tepat waktu. Syarat ini sangat penting untuk data yang akan dipergunakan untuk melakukan pengendalian atau evaluasi. Sebab agar dapat dilakukan penyesuaian atau koreksi secepatnya jika terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam suatu perencanaan.
5.       Relevan  Artinya data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah akan dipecahkan.

Macam-Macam Data Penelitian Dan Sumbernya
1.       Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sumbernya
Jenis data penelitian berdasarkan sumbernya ada dua yaitu Data Primer dan Data Sekunder.
·         Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dengan cara langsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data asli yang bersifat up to date atau masih baru. Untuk memperoleh data primer, peneliti wajib mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk mencari data primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta penyebaran kuesioner.
·         Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari semua sumber yang sudah ada sebelumnya. Data sekunder bisa didapat dari berbagai sumber misalnya buku materi, laporan dan sebagainya.

2.       Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sifatnya
Jenis data penelitian berdasarkan sifatnya ada dua macam yaitu
·         data kualitatif ( data yang berbentuk kata – kata atau kalimat )
·         data kuantitatif ( data yang berbentuk angka ).

Wujud Data Penelitian
a)      Data yang berupa perilaku manusia dan ciri-cirinya, yang mencakup perilaku verbal, yaitu perilaku yang disampaikan secara lisan dan kemudian dicatat. Misalnya, pencatatan hasil wawancara terhadap seorang responden. Perilaku nyata dan ciri-cirinya yang dapat diamati. Misalnya, interaksi antara dua orang, ciri-ciri fisik seorang, pencatatan frekuensi perbuatan-perbuatan tertentu, dan sebagainya
b)      Data yang berupa dokumen, yang mencakup; (1) Peninggalan-peninggalan fisik yang berasal dari masa silam. (2) Arsip, yang meliputi data sensus, statistik vital, data ekologis dan demo grafis, semua jenis data statistik, dokumen pribadi seperti otobiogravi, catatan harian dan sejarah kehidupan seorang atau suatu kelompok, bahan media massa, data penjumlahan, dan dokumen resmi perundang-undangan.

Struktur Data Penelitian
Struktur data penelitian mencakup semua data yang dibutuhkan untuk proses analisa kemudian dipindahkan kedalam komputer. Penyimpanan data ke dalam komputer mempertimbangkan:
a.       Apakah data disimpan dengan cara yang sesuai dan konisten dengan penggunaan sebenarnya ?
b.      Apakah ada data yang hilang / rusak dan belum dihitung ?
c.       Bagaimana caranya mengatasi data yang hilang atau rusak ?
d.      Sudahkan pemindahan data dilakukan secara lengkap ?


Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:
A.  WAWANCARA
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Menurut Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).
B.  OBSERVASI
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
MACAM-MACAM OBSERVASI
a.Observasi Partisipatif
Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti
b. Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c. Observasi tak Berstruktur
Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas
C.  Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.
MACAM-MACAM KUISIONER
1.       Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2.       Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
3.       Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4.       Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.

Teknik Pengambilan Data
1.       Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

2.       Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
·         Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
·         Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.

3.       Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.


Sumber :